Jumat, 21 Oktober 2011

Mengapa Keyakinan Mesti Dipaksakan ?

Kita tidak perlu beragama untuk menjadi orang baik. Tidak hanya agama orang lain, tapi juga agama yang saya anut. Begitu pula sebaliknya, beragama tidak secara otomatis membuat manusia menjadi humanis.

Tuhan itu konsep imajiner. Saya percaya itu. Tidak terdefinisikan. Karena tidak terdefinisikan dan abstrak, Tuhan kemudian menjadi bagian imajinasi manusia? Karena sifatnya yang serba Maha itulah kemudian saya merasa heran, ada beberapa orang yang Tuhannya bisa terhina? Ini absurd bagi saya.

Jujur saya harus katakan, saya tidak memiliki dasar agama yang bagus. Itu yang membuat saya sering menanyakan konsep ketuhanan. Tentu saya tidak ingin berdebat. Ini keyakinan saya. Lagipula Tuhan bukan untuk diperdebatkan. Tuhan itu ada dalam pikiran. Pikiran itu kemudian mengendalikan laku kita. Laku itu pada akhirnya termanifes bagaimana kita menjalin relasi dengan manusia lain. Lalu apa artinya Tuhan itu tidak tunggal? Tentu saja. setiap manusia memiliki Tuhannya sendiri. Saya yakin itu.

Seperti yang saya saya katakan, keyakinan adalah soal rasa. Rasa setiap orang itu berbeda. Jangan diseragamkan apalagi disamaratakan. Percaya atau tidak itu urusannya vertikal bukan horizontal. Untuk itulah pikirannya letaknya di kepala, bagian tertinggi dalam kepala manusia. Tempat dimana Tuhan berada. Ya, kecuali mereka yang otaknya di dengkul, ceritanya mungkin akan berbeda.

Tuhan tidak pernah memaksa. Memaksa kita berdoa. Memaksa kita berbuat baik. Memaksa kita menolong. Atau memaksa beribadah dengan satu cara. Doa yang berbeda hanya alat. Tentu kita harus hargai ketika kita punya cara yang berbeda. Keyakinan adalah soal pilihan. Seperti itulah

doa. Itu hanya kepercayaan.

Tentu saya heran dengan mereka yang begitu getol memaksakan keyakinannya kepada orang lain. Memandang keyakinan seseorang tidak bisa kita lakukan secara hitam putih. Benar atau salah. Barangkali sebagian manusia memilih berbicara hitam putih. Tapi sebagian besar dari mereka justru memilih berada pada wilayah abu-abu. Ini kan yang disebut hipokrit?

Menghakimi keyakinan seseorang sesat itu adalah absurd juga. Siapa yang berwenang sesat atau tidak? Ulama, lembaga ulama atau kelompok polisi moral? Memaksa orang untuk sembahyang juga bukan pekerjaan bijak. Sembahyang hanya simbol. Banyak koruptor kok yang rajin beribadah. Beribadah di tengah dunia yang serba pencitraan ini hanya sebuah simbol religious. Bukankah mereka yang hanya percaya pada symbol yang sesat? Dan kita kadang memuja simbol-simbol itu secara berlebihan sehingga lupa dengan hal substansial: berbuat baik kepada sesama.

Jika ada yang mengatakan, tidak sembahyang akan menutup pintumu menuju surga, maka harus saya katakan, silakan ke surga sendiri-sendiri, biarlah nanti saya ke neraka sendirian. Nggak akan ngajak orang lain. Toh juga neraka saya belum tentu lebih buruk dari surganya polisi moral.

Lagipula berbuat baik bukan untuk berebut surga, menurut saya. Tapi kita berbuat baik agar mendapatkan kebaikan yang sama. Dimana kebaika itu kita terima? Apakah di surga? Tentu tidak.

Itulah, keyakinan memang bukan ruang untuk diperdebatkan. Kalau saya percaya diri saya ganteng, apakah saya membutuhkan orang lain untuk mengakui ini? Tidak. Toh, saya tidak akan

berkoar-koar kepada banyak orang soal kegantengan saya misalnya. Dalam konteks ini, jika ada yang mengatakan saya jelek, bagi saya itu adalah fitnah dan sesat. Tidak perlu pula saya paksa mereka mengakui kegantengan saya. Sekian.

Area51

Pusat penelitian adalah merupakan tempat para ilmuwan melakukan kegiatan riset yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan perangkat pendukung yang dibutuhkan guna tercapainya sasaran dan tujuan suatu penelitian. Pada umumnya setiap negara maju ataupun sedang berkembang sangat berkepentingan untuk memiliki suatu pusat penelitian.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu negara, juga sangat ditentukan oleh hasil-hasil penelitian yang dikembangkan oleh negara bersangkutan. Seperti Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong, adalah pusat penelitian yang dimiliki Indonesia . Di dalam area ini terdapat banyak sekali fasilitas-fasilitas penelitian dalam naungan institusi pemerintah, seperti LIPI, BATAN, BPPT, LAPAN, yang terus meneliti dan mengembangkan iptek dengan tujuan damai.

Dari sekian banyak pusat penelitian yang terkenal di dunia internasional, adalah Area 51, merupakan fasilitas pengembangan dan pengujian militer yang sangat rahasia (top secret), yang dioperasikan oleh angkatan Udara Amerika Serikat. Area 51 berlokasi di dalam daerah pelatihan dan pengujian Nevada . Lokasi Area 51 berada di Lincoln Country berjarak 115,5 km sebelah utara Las Vegas dengan luas berkisar 103 kilometer persegi.

Area 51 didirikan pada tahun 1955 yang pada awalnya diperuntukkan melakukan pengujian pengembangan pesawat mata-mata Amerika Serikat Seri U-2 yang baru diciptakan. Pesawat U-2 dapat terbang sampai ketinggian 70.000 kaki. Selama operasinya U-2 telah secara bebas terbang di atas wilayah Uni Sovyet sampai akhirnya satu pesawat U-2 tertembak jatuh pada tahun 1960. Akhirnya U-2 dicat berwarna hitam pada tahun 1960-an. Sedangkan untuk mengelabuhi seolah-olah adanya penampakan benda angkasa yang tak dikenal biasa disebut UFO (Unditified Flying Object), beberapa U-2 dicat dengan warna silver mengkilat. Sejak itu Area 51 terus berkembang dan digunakan untuk berbagai pengembangan suatu proyek yang disebut sebagai Proyek Hitam (Black Project) yang terdiri dari pesawat seri Blackbird, seri Stealth Fighter dan seri Stealth Boomber. Seri Blackbird merupakan kelanjutan dari seri U-2 yang dimulai tahun 1962 dengan rancangan tipe A-12 dan SR-71. Sebagai contoh, tipe SR-71 memiliki kecepatan jelajah mencapai 3500 km/jam dengan ketinggian efektif jelajah 4830 km.

Sejalan dengan penelitian pesawat tempur yang canggih, diperoleh pula data-data tentang adanya kehadiran mahluk angkasa yang menuju Bumi, yang lebih dikenal dengan nama Alien. Akhirnya sampailah kita pada suatu pertanyaan seberapa besar kemungkinan keberadaan Alien di alam semesta ini. Untuk hal itu, Area 51 telah terlibat dalam penyelidikan teknologi Alien. Berdasarkan isu yang santer dan dipercaya oleh banyak pakar, bahwa tim Area 51 telah menemukan dan menyelidiki secara rahasia reruntuhan UFO yang ditemukan di daerah Roswell, negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, tahun 1947. Walau pun belum terdapat pembuktian yang jelas, beberapa pakar luar telah menduga bahwa ilmuwan Area 51 diklaim memiliki dan merawat satu mahluk Alien di suatu tempat yang sangat rahasia. Klaim tersebut diperkuat dengan pengakuan Bob Lazar seorang fisikawan, pada tahun 1989 bahwa dia telah bekerja disalah satu tempat penelitian yang berada pada daerah selatan Area 51 dan mengklaim bahwa Area 51 telah melakukan pengujian pesawat terbang yang luar biasa canggihnya dan juga telah melakukan komunikasi dengan Alien.Keberadaan Alien di Area 51 ini menimbulkan suatu teori konspirasi yang merupakan hasil pengumpulan data dari reruntuhan pesawat Alien yang jatuh di Roswell dan pengakuan Bob Lazar pernah terlibat pada kegiatan tersebut, seperti pertemuan atau kontak dengan keadaan di angkasa dengan menggunakan peralatan secukupnya, pengembangan senjata berenergi sangat tinggi dan kegiatan-kegiatan yang secara luas di seluruh dunia. Berdasarkan isu yang beredar kegiatan teori konspirasi ini dilakukan di Danau Groom yang berada di sekitar lokasi Area 51. Namun sampai sejauh ini belum ada suatu penjelasan ilmiah yang gamblang dalam menjelaskan keberadaan Alien yang sesungguhnya. Usaha yang bisa dilakukan adalah mengumpulkan data berupa laporan dan foto UFO hasil jepretan amatir.